8 Strategi Jitu Bisnis Dalam Menghadapi Resiko Resesi Ekonomi Tahun 2023

8 Strategi Jitu Bisnis Dalam Menghadapi Resiko Resesi Ekonomi Tahun 2023.

Posted by

Saat ini di seluruh dunia, pasar menunjukkan tanda-tanda peringatan bahwa ekonomi global sedang mengalami Resesi Ekonomi dan tidak dalam kondisi yang baik. Banyak orang di seluruh dunia bukan lagi berpikir  apakah resesi ekonomi akan terjadi, tetapi kapan resesi ekonomi akan terjadi. Banyak sekali bisnis atau usaha yang dihantui oleh potensi dasyat dari resesi yang akan datang.

Terutama bagi UMKM atau bisnis yang menargetkan segmentasi masyarakat ekonomi kelas menengah atau kebawah, ancaman resesi global dan kondisi pasar yang penuh  ketidakpastian tentu menimbulkan kecemasan. Banyak yang bertanya-tanya bagaimana saya bisa mempersiapkan bisnis saya agar mampu bertahan dalam masa resesi kelak jika terjadi?

Tetapi tenang saja, artikel ini akan membantu anda dan pelaku bisnis  mempersiapkan strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan imunitas usaha agar tidak ikut tergerus jika terjadi resesi, sekaligus bisa menjadi pelajaran manajemen pengelolahan. 

Apa Saja Strategi Jitu Untuk Melawan Resesi Ekonomi, Yang Bisa Dilakukan Pelaku Bisnis?

• Conservative Stock Purchasing

 Inilah salah satu pentingnya bagi para pebisnis melakukan pendataan yang mendetail, pada dasarnya, kita harus selalu mengikuti trend an mengidentifikasi produk inventory manakah yang memiliki karakteristik sebagai berikut : 

  1. Memiliki Perputaran penjualan yang paling cepat 
  2. Memiliki Sales paling tinggi konsisten selama beberapa bulan terakhir
  3. Produk yang memiliki margin profit yang paling tinggi
  4. Produk dengan tingkat  repeat order paling tinggi

Baca Juga : Apa yang Terjadi saat Resesi 2023? Begini Risiko dan Penyebabnya

Sebagai tambahan catatan jika usaha anda berada di bidang yang memiliki bahan pokok mudah busuk atau kadaluarsa maka anda juga harus mempertimbangkan produk manakah yang memiliki daya tahan (shelf-life) paling rendah untuk meminimalkan resiko pembusukan bahan.

Setelah proses identifikasi produk tersebut maka pelaku bisnis bisa memfokuskan pembelian stok pada produk yang memiliki kriteria diatas.  Strategi tidak hanya menekankan pada pembelian produk stock yang notabene-nya disebut ‘winning product’ tetapi anda juga bisa menyesuaikan kuantitas pembelian inventory dengan kapabilitas finansial usaha anda. Jadi anda juga bisa bermain aman dengan sistem pembelian stock terbatas. 

• Negosiasi dengan Supplier

Mengetahui kondisi yang sulit maka adalah sebuah hal yang wajar jika anda meminta keringanan baik dalam harga ataupun Term of Payment sebagai keringanan dalam mengelola arus kas. 

Penjualan sedang mengalami penurunan maka tentu perputaran kas bisa terancam, banyak usaha yang mengalami hal tersebut di masa resesi maka tentu wajar saja jika anda mengajukan negosiasi keringanan seperti itu, misalkan anda bisa bayar 1-2 minggu kemudian untuk pembelian barang dari supplier. 

Bagaimana pun juga jagalah hubungan anda dengan supplier, jangan sampai negosiasi anda mengacaukan hubungan anda dengan supplier, anda bisa memberi supplier anda informasi kondisi lapangan agar supplier anda bisa mengerti dan juga anda bisa menanyakan bagaimana penjualan mereka kepada distributor lain untuk mendapat gambaran.

• Keringanan Term of Purchasing untuk Distributor

Anda mungkin memiliki toko yang sebagian besar penjualannya didapat dari distributor langganan. Tetapi di masa resesi anda mengamati distributor anda semakin jarang membeli, ada beberapa kemungkinan penyebabnya adalah..

  1. Distributor tidak memiliki kemampuan membayar sesuai dengan term of payment anda (ambil barang langsung bayar) 
  2. Distributor tidak bisa membeli barang sejumlah Minimum Order Quantity yang telah anda tetapkan.

Dalam hal ini maka solusinya anda bisa memberi keringanan bagi supplier anda untuk pembayaran yang bisa dicicil atau pembayaran dengan jangka waktu yang lebih panjang, tetapi ini bisa dilakukan dengan mempertimbangkan pola arus kas anda.

Begitu pula dengan Minimum Order Quantity anda bisa menerapkan minimal jumlah penjualan yang lebih sedikit sehingga bisa menyesuaikan daya beli distributor anda, lagipula pada kondisi resesi kostumer mungkin akan membeli dengan kuantitas yang lebih sedikit sehingga distributor anda mungkin berpikir ada baiknya jika mereka bisa membeli lebih sedikit kuantitas.

Jagalah hubungan dengan distributor anda, tanyakanlah bagaimana kondisi penjualan atau kostumer di lapangan apa yang menyebabkan mereka tidak membeli produk yang ditawarkan sehingga kemudian anda bisa merumuskan strategi penetrasi yang lebih relevan dengan kondisi mereka.

• Cost-Cutting Strategy

Anda bisa memikirkan bagaimana cara menghemat biaya yang tidak diperlukan, pada saat ini banyak startup yang melakukan PHK karyawan demi menghemat biaya. Anda mungkin tidak perlu mem-PHK usaha anda, tetapi anda bisa melakukan beberapa strategi ini 

  1. Melakukan Rolling-Shift pada Karyawan anda, misalkan anda memiliki 2 karyawan maka anda bisa memberlakukan sistem dimana masing-masing karyawan anda bekerja 3 hari dalam seminggu secara bergantian. 

2.  Memangkas gaji karyawan anda

  1. Mengubah sistem insentif karyawan dengan gaji pokok bulanan yang lebih rendah tetapi memberikan bonus insentif yang sesuai dengan kinerja mereka (bisa dilakukan pada sales) sehingga penjualan bisa lebih berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan.

Hal yang anda dapat lakukan lainnya untuk menghembat biaya operasional adalah dengan mengurangi jam operasional kerja dan mengurangi tingkat produksi pada produk tertentu. Selain itu beralih kepada pemasaran digital misalnya dengan menjual produk secara online dan mengurangi strategi pemasaran secara offline agar lebih berhemat.

Resesi memang mengurangi daya beli masyarakat tetapi bukan berarti pasar mati sama sekali tentu ada calon kostumer lain yang tidak bisa anda jangkau hanya secara offline tetapi bisa secara online sekaligus anda bisa mengembangkan online ecosystem usaha dan mengembangkan audiens bisnis ke jangkauan pasar yang lebih luas serta memperkokoh fondasi loyal costumer base dengan engagement yang lebih.

• Promotion / Discount Stock 

Strategi ini mungkin sangat disarankan bagi inventori yang berumur cukup lama, untuk industri seni (yang memilii pergantian tren cukup cepat)  ada baiknya anda memberikan diskon/flash sale atau bundle package produk lama dengan produk baru dengan harga yang menarik.

Lebih baik terjual rugi daripada uang mati tidak berputar, pada kondisi yang penuh ketidak pastian cash is the king.

• Kurangilah Hutang Usaha dan Jangan Berhutang untuk Hal yang Tidak Produktif 

Jika anda masih memiliki hutang pada pihak lain maka anda disarankan segera melunasinya mungkin tidak secara serentak langsung namun perlahan. Asumsinya adalah jika terjadi resesi kelak maka penjualan akan menurun sehingga perputaran kas akan semakin buruk maka begitupula dengan kemampuan anda membayar hutang.

Jangan terlalu gegabah menambah hutang juga, jika anda ingin menambah hutang untuk berinvestasi maka disarankan anda melakukan analisis secara mendalam terlebih dahulu, apakah investasi tersebut memiliki prospek dan bagaimana resikonya.

Jangan menambah hutang jangka pendek untuk hal yang bersifat jangka panjang terutama pada saat resesi, sebab hal itu akan berdampak buruk bagi cash flow anda.

• Menambah Revenue Source / Revenue Stream Lain

Anda bisa mencari produk yang belum anda miliki namun masih laku terjual di pasar, semisal ketika masa pandemic covid kita menyaksikan banyak toko menjual hand sanitizier walaupun produk utama toko tersebut bukan hand sanitizer. 

Hal ini bisa dilakukan untuk memperkokoh penjualan dan pertumbuhan omset anda, anggap lah ini sebagai investasi modal usaha anda juga, ketika pada masa resesi mungkin beberapa jenis produk mengalami penurunan penjualan namun tidak tentu hal yang sama berlaku untuk produk jenis lain bukan?

• Sedia Cash untuk Operasional Usaha

Menghadapi ketidakpastian artinya kita harus menyiapkan amunisi usaha yaitu dengan persiapan dana kas darurat pada usaha, bila perlu menambah injeksi modal pada usaha akan disarankan demi menjaga keselamatan bisnis. 

Terlepas dari berbagai strategi diatas, anda juga harus memiliki business plan dan business strategy pada masa recovery agar tidak sampai tertinggal dalam persaingan usaha lain dan juga operasional usaha dapat lebih terarah dan tidak mudah terguncang oleh berbagai terpaan badai resesi ekonomi.